KONSEP
DASAR PEMBERIAN NUTRISI
1. Pengertian
Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001),
nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Dapat
disimpulkan bahwa nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi yang digunakan dalam aktifitas tubuh.
2. Sistem
Tubuh yang Berperan
a. Ingesti
Proses masuknya makanan
dan air dari lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan.
b. Digesti
Rangkaian kegiatan
fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke lambung dan usus halus yang
melaluiorgan pencernaan seperti:
1) Mulut
Dibantu Saliva dan
Ptialin untuk mengubah amilum menjadi maltosa
2) Esofagus
3) Lambung
Dibantu asam lambung
(HCl) yang berfungsi membunuh kuman, Pepsin yang memecah protein menjadi
pepton, renin menggumpalkan susu
4) Usus
halus
Dibantu enzim Tripsin
yang mengubah protein menjadi pepton, Amilase yang mengubah amilum/glikogen
menjadi oligosakarida dan Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
5) Usus
besar
c. Absorbsi
Proses penyerapan
nutrien oleh usus melalui saluran darah ke hepar
d. Metabolisme
Proses akhir penggunaan
makanan dalam tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami makanan
sejak diserap tubuh sampai dikeluarkan sebagai sampah.
e. Ekskresi
Proses pengeluaran sisa
metabolisme baik secara defekasi (BAB), miksi (BAK), diaforesis (keringat) dan
ekspirasi (CO2 dan H2O)
3. Keseimbangan
Nutrien
Nutrisi dalam tubuh
harus seimbang (homeostasis).
Keseimbangan
Energi = Pemasukan Energi+Pengeluaran
Pemasukan
Energi = Total Pengeluaran Energi ( Panas + kerja + energi simpanan)
Kebutuhan energi
seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik.
Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X
Konsumsi kkal setiap hari+energi untuk aktivitas ). Energi untuk aktivitas
misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam,
Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400
kal/jam. Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka
akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan,
hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jika pemasukan
lebih banyak dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif
(+), kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan
berat badan. Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan
kalori basal dipengaruhi oleh :
a. Usia
b. Jenis
Kelamin
c. Tinggi
dan Berat Badan
d. Kelainan
endokrin
e. Suhu
Lingkungan
f. Keadaan
Sakit
4. Jenis
Nutrien
Nutrien adalah zat kimia organik dan
anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi
tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa, yaitu:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang
terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
1)
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa
berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa
(glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa +
galaktosa).
2)
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah
polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
3)
Serat adalah jenis karbohidrat yang
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit
atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat
mempunyai fungsi antara lain adalah sebagai berikut :
1) Sumber
energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh,satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 Kkal.
2) Pemberi
rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Fruktosa
adalah gula paling manis.
3) Penghemat protein, bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4) Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna
b.
Protein
Protein sangat penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein
berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis,
kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein merupakan
konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh
enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus. Fungsi protein :
1)
Protein menggantikan protein yang
hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
2)
Protein menghasilkan jaringan baru.
3)
Protein diperlukan dalam pembuatan
protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon
dan haemoglobin.
4)
Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15%
atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
c.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang
dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam
lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
1)
Sebagai sumber energi ; merupakan
sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
2)
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3)
Perlindungan.
4)
Penyekatan/isolasi, lemak akan
mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5)
Perasaan kenyang, lemak dapat
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera
setelah makan.
Vitamin
larut dalam lemak. Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah
dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang
berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA
dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena
sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan
yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak
ini.
d.
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh. Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut
dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K). Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
1)
Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan
daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang
kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan.
Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
2)
Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi
energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin
(salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin
B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan
sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung
vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan
tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan,
telur, dan susu.
3)
Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C
dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk
beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan
tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
4)
Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh
membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut
susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang
digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen
vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita
ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
e.
Mineral dan Air
Mineral merupakan unsur esensial
bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan
dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
1)
Konstituen tulang dan gigi ; contoh
: calsium, magnesium, fosfor.
2)
Pembentukan garam-garam yang larut
dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K,
Mg, P (intraseluler).
3)
Bahan dasar enzim dan protein.
4)
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa
terbuat dari mineral.
Air
merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh
manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar
antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas
optimum
5. Masalah
Kebutuhan Nutrien
a. Kekurangan
protein dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1) Kwashiorkor
Gejalanya adalah
pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan lemah, bengkak (edema) terutama
pada perut, kaki, dan tangan, muka bulat, gangguan gerak, tidak nafsu makan
serta tampak sedih dan apatis. Kulit kusam, kering bersisik, dan pecah-pecah,
rambut kusam, halus dan mudah rontok.Hati membesar dan sering diikuti
kekurangan darah dan gangguan mata. Kondisi lebih sering terjadi pada anak usia
2-3 tahun.
2) Marasmus
Penyakit kelaparan ini
memiliki gejala antara lain, pertumbuhan yang terhambat, kurus, dan otot
berkurang serta lemah, tampak apatis, kadang terjadi perubahan pada kulit dan
rambut, pembesaran hati, sering menderita gangguan pencernaan, infeksi saluran
nafas, TBC, cacingan, dan penyakit kronis lain.
b. Kelebihan
protein akan memberatkan hati dan ginjal, dapat menyebabkan diare, kekurangan
cairan serta demam
c. Permasalahan
berat badan
1)
Under weight :
Penurunan berlebihan jaringan lemak atau pada otot dan jaringan skeletal
2)
Over weight :
Peningkatan berlebihan jaringan lemak atau pada otot dan jaringan skeletal
3)
Obesitas : Merupakan
keadaan patologi sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh melebihi
kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang
diperlukan untuk fungsi tubuh
Rumus
menghitung BB ideal (TB – 100) – 10 % (TB)
3) Faktor
yang Berpengaruh pada Kebutuhan Nutrien
a) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang
manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa
jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang
c) Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau
pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
d) Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap
suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga
tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan
yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan
metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20
tahun energy basal relative konstan.
g) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada
laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR
1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h) Tinggi dan
berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh
terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar
pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih
besar.
i) Status
kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda
yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau
karena efek samping obat.
j) Faktor
Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan
makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh
yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis.
Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
k) Alkohol dan
Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang
berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin
dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga
mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi
yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
0 komentar:
Posting Komentar