Minggu, 07 Juni 2015

Konsep Dasar Pemenuhan Nutrisi

KONSEP DASAR PEMBERIAN NUTRISI

1.       Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Dapat disimpulkan bahwa nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi  yang digunakan dalam aktifitas tubuh.
2.       Sistem Tubuh yang Berperan
a.      Ingesti
Proses masuknya makanan dan air dari lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan.
b.     Digesti
Rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke lambung dan usus halus yang melaluiorgan pencernaan seperti:
1)     Mulut
Dibantu Saliva dan Ptialin untuk mengubah amilum menjadi maltosa
2)     Esofagus
3)     Lambung
Dibantu asam lambung (HCl) yang berfungsi membunuh kuman, Pepsin yang memecah protein menjadi pepton, renin menggumpalkan susu
4)     Usus halus
Dibantu enzim Tripsin yang mengubah protein menjadi pepton, Amilase yang mengubah amilum/glikogen menjadi oligosakarida dan Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
5)     Usus besar
c.      Absorbsi
Proses penyerapan nutrien oleh usus melalui saluran darah ke hepar
d.     Metabolisme
Proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami makanan sejak diserap tubuh sampai dikeluarkan sebagai sampah.
e.      Ekskresi
Proses pengeluaran sisa metabolisme baik secara defekasi (BAB), miksi (BAK), diaforesis (keringat) dan ekspirasi (CO2 dan H2O)
3.       Keseimbangan Nutrien
Nutrisi dalam tubuh harus seimbang (homeostasis).
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi+Pengeluaran
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi ( Panas + kerja + energi simpanan)
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari+energi untuk aktivitas ). Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400 kal/jam. Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jika pemasukan lebih banyak dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan. Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
a.      Usia
b.     Jenis Kelamin
c.      Tinggi dan Berat Badan
d.     Kelainan endokrin
e.      Suhu Lingkungan
f.      Keadaan Sakit
4.       Jenis Nutrien
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa, yaitu:
a.      Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
1)     Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
2)     Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
3)     Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat mempunyai fungsi antara lain adalah sebagai berikut :
1)     Sumber energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh,satu gram karbohidrat menghasilkan 4 Kkal.
2)     Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Fruktosa adalah gula paling manis.
3)     Penghemat protein, bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4)     Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna
b.     Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
1)     Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses  pengausan yang normal.
2)     Protein menghasilkan jaringan baru.
3)     Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
4)     Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
c.      Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak   10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
1)     Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
2)     Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3)     Perlindungan.
4)     Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5)     Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
Vitamin larut dalam lemak. Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini.
d.     Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
1)     Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
2)     Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
3)     Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
4)     Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
e.      Mineral dan Air
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
1)     Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2)     Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3)     Bahan dasar enzim dan protein.
4)     Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
5.       Masalah Kebutuhan Nutrien
a.      Kekurangan protein dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1)     Kwashiorkor
Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan lemah, bengkak (edema) terutama pada perut, kaki, dan tangan, muka bulat, gangguan gerak, tidak nafsu makan serta tampak sedih dan apatis. Kulit kusam, kering bersisik, dan pecah-pecah, rambut kusam, halus dan mudah rontok.Hati membesar dan sering diikuti kekurangan darah dan gangguan mata. Kondisi lebih sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
2)     Marasmus
Penyakit kelaparan ini memiliki gejala antara lain, pertumbuhan yang terhambat, kurus, dan otot berkurang serta lemah, tampak apatis, kadang terjadi perubahan pada kulit dan rambut, pembesaran hati, sering menderita gangguan pencernaan, infeksi saluran nafas, TBC, cacingan, dan penyakit kronis lain.
b.     Kelebihan protein akan memberatkan hati dan ginjal, dapat menyebabkan diare, kekurangan cairan serta demam
c.      Permasalahan berat badan
1)      Under weight : Penurunan berlebihan jaringan lemak atau pada otot dan jaringan skeletal
2)      Over weight : Peningkatan berlebihan jaringan lemak atau pada otot dan jaringan skeletal
3)      Obesitas : Merupakan keadaan patologi sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh
Rumus menghitung BB ideal (TB – 100) – 10 % (TB)
3)       Faktor yang Berpengaruh pada Kebutuhan Nutrien
a)     Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b)     Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang
c)     Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
d)     Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e)     Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f)      Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
g)     Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h)     Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
i)      Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.
j)      Faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
k)     Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates