PRE
EKLAMPSIA
A. Pre
Eklampsia Ringan
1. Pengertian
Pre eklampsia ringan adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan atau edema pada umur kehamilan 20 minggu
atau lebih atau pada masa nifas. Gejala ini deapat timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
2.
Patofisiologis
Penyebab pre eklampsia ringan belum
diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaption syndrome”
akibat vasospasme general dengan segala akibatnya.
3.
Gejala
Klinis
Gejala
klinis pre eklampsia ringan meliputi:
·
Hipertensi:
sistolik/diatolik s” 140/90 mmHg.
·
Proteinuria:
secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2 (+2).
·
Edema pada
pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
·
Timbul salah
satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklampsia berat.
4. Pemerikasaan
dan Diagnosis
·
Kehamilan 20
minggu atau lebih.
·
Kenaikan
tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selang 6 jam
dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama dilakukan 2 kali setelah
istirahat 10 menit).
·
Edema pada
tungkai(pretibial), dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai.
·
Proteinuria
lebih 0,3 gram/ liter/ 24 jam, kualitatif (++).
5. Penatalaksanaan
·
Penatalaksanaan
rawat jalan pasien pre eklampsia ringan:
ü Banyak
istirahat(berbaring tidur/ miring).
ü Diet:
cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
ü Sedativa
ringan: tablet phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg per oral selama 7
hari.
ü Robortania
ü Kunjungan
ulang setiap 1 minggu.
ü Pemeriksaan
laboratorium: hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine lengkap, asam urat
darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
·
Penatalaksanaan
rawat tinggal pasien pre eklampsia ringan berdasarkan kriteria
ü Setelah
2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan dari
gejala-gejala pre eklampsia seperti:
ü Kenaikan
berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut( 2
minggu).
ü Timbul
salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklampsia berat.
Bila setelah 1 minggu perawatan di
atas tidak ada perbaikan maka pre eklampsia ringan dianggap sebagai pre
eklampsia berat. Bila dalam perawatan di rumah sakit sudah ada perbaikan
sebelum 1 minggu dan kehamilan masih preterm maka penderita tetap dirawat
selama 2 hari lagi baru dipulangkan. Perawatan lalu disesuaikan dengan
perawatan rawat jalan.
Perawatan obstetri pasien pre eklamsia
ringan:
·
Kehamilan
pretrem(kurang 37 minggu)
ü
Bila
desakan darah mencapai normotensif selama perawatan, persalinan ditunggu sampai
eterm.
ü
Bila
desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama perawatan maka
kehamilannya dapat diakhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
ü
Kehamilan
aterm (37 minggu atau lebih)
Persalinan
ditunggu sampai terjadi usia persalinan atau dipertimbangkan untuk melakukan persalinan
pada taksiran tanggal persalinan.
ü Cara persalinan: Persalinan dapat
dilakukan secara spontan. Bila perlu memperpendek kala II.
B. Pre
Eklampsia Berat
1.
Pengertian
Pre
eklampsia berat adalah suatu kompliakasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/ 110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
2. Kriteria
diagnostik
Ditandai oleh salah satu hal dibawah
ini:
·
Tekanan
darah sistolik atau sama 160 mmHg atau diastolik lebih atau sama 110 mmHg,
tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah rawat baring dirumah
sakit.
·
Proteinuria
5 gram atau lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3 atau 4.
·
Oliguria
yaitu produksi urin kurang dari 500 cc per 24 jam disertai dengan kenaikan kreatinin
plasma.
·
Gangguan
visus dan cerebral.
·
Nyeri
epigastrum atau nyeri kuadran kanan atas abdomen.
·
Edema
paru, cyanosis
·
Pertumbuhan
janin intra uterin terlambat
·
Adanya
HELLP ( Hemolisis, Elevated liver function test and Low Platelet count)
3.
Penatalaksanaan
Ditinjau dari umur kehamilan dan
perkembangan gejala-gejala pre eklampsia berat selama perawatan maka perawatan
dibagi menjadi:
a.
Perawatan
aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan
medisinal.
b.
Perawatan
konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medisial.
1. Perawatan
aktif
·
Sedapat
mungkin sebelum perawatan aktif pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan
fetal assesment (NST & USG).
·
Indikasi
ü
Ibu
Ø
Usia
kehamilan 37 minggu atau lebih
Ø
Adanya
tanda-tanda atau gejalan impending eklamsia
Ø
Kegagalan
terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan medikamentosa terjadi
kenaikan tekanan darah atau setelah 24 jam terapi medikamentosa tidak ada
perbaikan.
ü
Janin
Ø
Hasil
fetal assesment jelek (NST & USG)
Ø
Adanya
tanda IUGR
ü
Laboratorium
Ø
Adanya
“HELLP syndrome” (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia).
·
Pengobatan Medikamentosa yaitu:
ü
Segera
masuk rumah sakit
ü
Tidur
baring, miring ke satu sisi(sebaiknya kiri), tanda vital diperiksa setiap 30
menit, refleks patella setiap jam
ü
Infus
dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-125cc/ jam) 500
cc
ü
Antasida
ü
Diet
cukup protein, rendah karbohidra, lemak dan garam.
ü
Pemberian
obat anti kejang: Diazepam 20 mg IV dilanjutkan dengan 40 mg dalam Dekstrose
10% selama 4-6 jam atau MgSO4 40% 5 gram IV pelan pelan dilanjutkan 5 gram
dalam RL 500cc untuk 6 jam
ü
Diuretik
tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung
kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/IV.
ü
Antihipertensi
diberikan bila: Tekanan darah sistolik e” 180 mmHg, diastolik e” 110 mmHg atau
MAP lebih 125 mmHg. Dapat diberikan catapres ½ - 1 ampul IM dapat diulang tiap
4 jam, atau alfametildopa 3 x 250 mg, dan nifedipin sublingual 5 – 10 mg.
ü
Kardiotonika,
indikasinya bila ada tanda-tanda payah jantung, diberikan digitalisasi cepat
dengan Cedilanid.
ü
Lain-lain:
Ø
Konsul
bagian penyakit dalam/ jantung, mata.
Ø
Obat-obat
antipiretik diberikan bila suhu rektal lebih 38,5 derajat celcius dapat dibantu
dengan pemberian kompres dingin atau alkohol atau xylamidon 2 cc IM.
Ø
Antibiotik
diberikan atas indikasi, diberikan ampicillin 1 gr/ 6 jam/ IV/ hari.
Ø
Anti
nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus, dapat
diberikan petidin HCI 50-75 mg sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam sebelum
janin lahir.
· Pengobatan Obstetrik
A. Cara
Terminasi Kehamilan yang Belum Inpartu
ü
Induksi
persalinan: tetesan oksitosin dengan syarat nilai Bishop 5 atau lebih dan
dengan fetal heart monitoring.
ü
Seksio
sesaria bila:
Ø
Fetal
assesment jelek
Ø
Syarat
tetesan oksitosin tidak dipenuhi (nilai Bishop kurang dari 5) atau adanya
kontraindikasi tetesan oksitosin.
Ø
12
jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum masuk fase aktif.
Ø
Pada
primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria.
B. Cara
Terminasi Kehamilan yang Sudah Inpartu
Kala 1.
ü
Fase
laten: 6 jam belum masuk fase aktif maka dilakukan seksio sesaria.
ü
Fase
aktif: Amniotommi saja bila 6 jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan
lengkap maka dilakukan seksio sesaria (bila perlu dilakukan tetesan oksitosin).
Kala II
ü Pada persalinan per vaginam, maka kala
II diselesaikan dengan partus buatan. Amniotomi dan tetesan oksitosin dilakukan
sekurang-kurangnya 3 menit setelah pemberian terapi medikamentosa. Pada
kehamilan 32 minggu atau kurang; bila keadaan memungkinkan, terminasi ditunda 2
kali 24 jam untuk memberikan kortikosteroid.
2. Perawatan
Konservatif
· Indikasi: Bila kehamilan preterm kurang 37 minggu tanpa
disertai tanda-tanda inpending eklampsia dengan keadaan janin baik.
· Terapi medikamentosa: Sama dengan
terapi medikamentosa pada pengelolaan aktif. Hanya loading dose MgSO4 tidak
diberikan intravenous, cukup intramuskuler saja dimana 4 gram pada bokong kiri
dan 4 gram pada bokong kanan.
· Pengobatan
obstetri:
ü
Selama
perawatan konservatif: observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif
hanya disini tidak dilakukan terminasi.
ü
MgSO4
dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda pre eklampsia ringan,
selambat-lambatnya dalam 24 jam.
ü
Bila
setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka dianggap terapi medikamentosa gagal dan
harus diterminasi.
ü
Bla
sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dahulu MgSO4 20% 2
gram intravenous.
· Penderita dipulangkan bila:
ü
Penderita
kembali ke gejala-gejala/ tanda-tanda pre eklampsia ringan dan telah dirawat
selama 3 hari.
ü
Bila
selama 3 hari tetap berada dalam keadaan pre eklampsia ringan: penderita dapat
dipulangkan dan dirawat sebagai pre eklampsia ringan( diperkirakan lama
perawatan 1-2 minggu).

0 komentar:
Posting Komentar