Sabtu, 09 Mei 2015

Pre Eklampsia

PRE EKLAMPSIA
A.    Pre Eklampsia Ringan

1.      Pengertian
       Pre eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada masa nifas. Gejala ini deapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.

2.      Patofisiologis
       Penyebab pre eklampsia ringan belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaption syndrome” akibat vasospasme general dengan segala akibatnya.

3.      Gejala Klinis
Gejala klinis pre eklampsia ringan meliputi:
·         Hipertensi: sistolik/diatolik s” 140/90 mmHg.
·         Proteinuria: secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 (+2).
·         Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
·         Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklampsia berat.

4.      Pemerikasaan dan Diagnosis
·         Kehamilan 20 minggu atau lebih.
·         Kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit).
·         Edema pada tungkai(pretibial), dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai.
·         Proteinuria lebih 0,3 gram/ liter/ 24 jam, kualitatif (++).

5.      Penatalaksanaan
·         Penatalaksanaan rawat jalan pasien pre eklampsia ringan:
ü  Banyak istirahat(berbaring tidur/ miring).
ü  Diet: cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
ü  Sedativa ringan: tablet phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg per oral selama 7 hari.
ü  Robortania
ü  Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
ü  Pemeriksaan laboratorium: hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
·         Penatalaksanaan rawat tinggal pasien pre eklampsia ringan berdasarkan kriteria
ü  Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan dari gejala-gejala pre eklampsia seperti:
ü  Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut( 2 minggu).
ü  Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklampsia berat.
            Bila setelah 1 minggu perawatan di atas tidak ada perbaikan maka pre eklampsia ringan dianggap sebagai pre eklampsia berat. Bila dalam perawatan di rumah sakit sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan masih preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan. Perawatan lalu disesuaikan dengan perawatan rawat jalan.
Perawatan obstetri pasien pre eklamsia ringan:
·         Kehamilan pretrem(kurang 37 minggu)
ü  Bila desakan darah mencapai normotensif selama perawatan, persalinan ditunggu sampai eterm.
ü  Bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama perawatan maka kehamilannya dapat diakhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
ü  Kehamilan aterm (37 minggu atau lebih)
Persalinan ditunggu sampai terjadi usia persalinan atau dipertimbangkan untuk melakukan persalinan pada taksiran tanggal persalinan.
ü  Cara persalinan: Persalinan dapat dilakukan secara spontan. Bila perlu memperpendek kala II.

B.     Pre Eklampsia Berat

1.      Pengertian
       Pre eklampsia berat adalah suatu kompliakasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/ 110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

2.      Kriteria diagnostik
Ditandai oleh salah satu hal dibawah ini:
·           Tekanan darah sistolik atau sama 160 mmHg atau diastolik lebih atau sama 110 mmHg, tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah rawat baring dirumah sakit.
·           Proteinuria 5 gram atau lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3 atau 4.
·           Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500 cc per 24 jam disertai dengan kenaikan kreatinin plasma.
·           Gangguan visus dan cerebral.
·           Nyeri epigastrum atau nyeri kuadran kanan atas abdomen.
·           Edema paru, cyanosis
·           Pertumbuhan janin intra uterin terlambat
·           Adanya HELLP ( Hemolisis, Elevated liver function test and Low Platelet count)

3.      Penatalaksanaan
       Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre eklampsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi:
a.       Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medisinal.
b.      Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medisial.

1.      Perawatan aktif
·      Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal assesment (NST & USG).
·      Indikasi
ü  Ibu
Ø Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
Ø Adanya tanda-tanda atau gejalan impending eklamsia
Ø Kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan medikamentosa terjadi kenaikan tekanan darah atau setelah 24 jam terapi medikamentosa tidak ada perbaikan.
ü  Janin
Ø Hasil fetal assesment jelek (NST & USG)
Ø Adanya tanda IUGR
ü  Laboratorium
Ø Adanya “HELLP syndrome” (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia).
·       Pengobatan Medikamentosa yaitu:
ü  Segera masuk rumah sakit
ü  Tidur baring, miring ke satu sisi(sebaiknya kiri), tanda vital diperiksa setiap 30 menit, refleks patella setiap jam
ü  Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-125cc/ jam) 500 cc
ü  Antasida
ü  Diet cukup protein, rendah karbohidra, lemak dan garam.
ü  Pemberian obat anti kejang: Diazepam 20 mg IV dilanjutkan dengan 40 mg dalam Dekstrose 10% selama 4-6 jam atau MgSO4 40% 5 gram IV pelan pelan dilanjutkan 5 gram dalam RL 500cc untuk 6 jam
ü  Diuretik tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/IV.
ü  Antihipertensi diberikan bila: Tekanan darah sistolik e” 180 mmHg, diastolik e” 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg. Dapat diberikan catapres ½ - 1 ampul IM dapat diulang tiap 4 jam, atau alfametildopa 3 x 250 mg, dan nifedipin sublingual 5 – 10 mg.
ü  Kardiotonika, indikasinya bila ada tanda-tanda payah jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid.
ü  Lain-lain:
Ø  Konsul bagian penyakit dalam/ jantung, mata.
Ø  Obat-obat antipiretik diberikan bila suhu rektal lebih 38,5 derajat celcius dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol atau xylamidon 2 cc IM.
Ø  Antibiotik diberikan atas indikasi, diberikan ampicillin 1 gr/ 6 jam/ IV/ hari.
Ø  Anti nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus, dapat diberikan petidin HCI 50-75 mg sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam sebelum janin lahir.
·   Pengobatan Obstetrik
A.    Cara Terminasi Kehamilan yang Belum Inpartu
ü Induksi persalinan: tetesan oksitosin dengan syarat nilai Bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart monitoring.
ü Seksio sesaria bila:
Ø  Fetal assesment jelek
Ø  Syarat tetesan oksitosin tidak dipenuhi (nilai Bishop kurang dari 5) atau adanya kontraindikasi tetesan oksitosin.
Ø  12 jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum masuk fase aktif.
Ø  Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria.
B.     Cara Terminasi Kehamilan yang Sudah Inpartu
Kala 1.
ü Fase laten: 6 jam belum masuk fase aktif maka dilakukan seksio sesaria.
ü Fase aktif: Amniotommi saja bila 6 jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap maka dilakukan seksio sesaria (bila perlu dilakukan tetesan oksitosin).
Kala II
ü Pada persalinan per vaginam, maka kala II diselesaikan dengan partus buatan. Amniotomi dan tetesan oksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 3 menit setelah pemberian terapi medikamentosa. Pada kehamilan 32 minggu atau kurang; bila keadaan memungkinkan, terminasi ditunda 2 kali 24 jam untuk memberikan kortikosteroid.

2.      Perawatan Konservatif
·   Indikasi: Bila kehamilan preterm kurang 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda inpending eklampsia dengan keadaan janin baik.
·   Terapi medikamentosa: Sama dengan terapi medikamentosa pada pengelolaan aktif. Hanya loading dose MgSO4 tidak diberikan intravenous, cukup intramuskuler saja dimana 4 gram pada bokong kiri dan 4 gram pada bokong kanan.
·    Pengobatan obstetri:
ü  Selama perawatan konservatif: observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif hanya disini tidak dilakukan terminasi.
ü  MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda pre eklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam 24 jam.
ü  Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka dianggap terapi medikamentosa gagal dan harus diterminasi.
ü  Bla sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dahulu MgSO4 20% 2 gram intravenous.
·  Penderita dipulangkan bila:
ü  Penderita kembali ke gejala-gejala/ tanda-tanda pre eklampsia ringan dan telah dirawat selama 3 hari.

ü  Bila selama 3 hari tetap berada dalam keadaan pre eklampsia ringan: penderita dapat dipulangkan dan dirawat sebagai pre eklampsia ringan( diperkirakan lama perawatan 1-2 minggu).

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates